Welcome to a dr. Primandono Perbowo, SpOG (K) Onk

0818-0336-0700 6281803360700

Mengenal Disgerminoma: Tumor Ganas pada Indung Telur yang Perlu Diwaspadai

Apa Itu Disgerminoma?

Disgerminoma adalah jenis tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang berasal dari sel germinal (sel-sel yang berkembang menjadi ovum atau sel telur). Tumor ini termasuk dalam kategori germ cell tumor, yang merupakan sekitar 2-5% dari semua kanker ovarium, namun disgerminoma adalah tipe yang paling umum dari germ cell tumor ganas.

Penyakit ini paling sering ditemukan pada wanita muda, biasanya di usia remaja hingga awal 30-an, dan sering menyerang hanya satu ovarium. Meski tergolong ganas, disgerminoma memiliki prognosis yang baik jika terdeteksi sejak dini dan ditangani secara tepat.


Gejala Disgerminoma

Gejala disgerminoma sering kali tidak spesifik dan bisa menyerupai masalah kesehatan reproduksi lainnya. Gejala-gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  1. Perut Membesar atau Terasa Penuh

    • Tumor yang membesar dapat menyebabkan pembengkakan atau rasa berat di perut bagian bawah.

  2. Nyeri Perut atau Panggul

    • Nyeri tumpul atau tajam yang terus-menerus di bagian bawah perut atau panggul bisa menjadi pertanda adanya massa tumor.

  3. Gangguan Menstruasi

    • Bisa berupa haid yang tidak teratur, terlalu sering, atau bahkan tidak haid sama sekali (amenore), terutama pada remaja.

  4. Nyeri Saat Berhubungan Intim (dispareunia)

  5. Sering Buang Air Kecil atau Sembelit

    • Tumor besar bisa menekan kandung kemih atau usus.

  6. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab

  7. Demam dan Rasa Tidak Enak Badan Berkepanjangan

    • Meskipun jarang, infeksi sekunder atau nekrosis tumor bisa menyebabkan demam.

Catatan: Kadang-kadang, disgerminoma ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan USG atau operasi karena tidak semua pasien menunjukkan gejala yang jelas.


Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti disgerminoma belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan kemunculannya:

  • Gangguan genetik, seperti sindrom Turner atau disgenesis gonad.

  • Riwayat keluarga dengan kanker ovarium tipe germinal.

  • Kelainan perkembangan seksual, terutama pada individu dengan kromosom Y (misalnya, sindrom Swyer).


Diagnosis Disgerminoma

Untuk mendiagnosis disgerminoma, dokter akan melakukan beberapa prosedur, seperti:

  1. Pemeriksaan Fisik dan Anamnesis

  2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

  3. CT Scan atau MRI – untuk mengetahui ukuran dan penyebaran tumor.

  4. Tes Penanda Tumor (Tumor Marker)

    • LDH (lactate dehydrogenase) seringkali meningkat pada disgerminoma.

    • Kadang CA-125 juga digunakan.

  5. Biopsi atau Pembedahan

    • Pengambilan sampel jaringan tumor untuk dikaji secara histopatologi.


Penanganan Disgerminoma

Penanganan disgerminoma tergantung pada stadium dan kondisi pasien. Pendekatan yang umum digunakan adalah:

  1. Pembedahan (Operasi)

    • Mengangkat tumor dan ovarium yang terkena.

    • Jika pasien masih ingin memiliki anak, prosedur biasanya berusaha mempertahankan ovarium yang sehat.

  2. Kemoterapi

    • Sangat efektif untuk disgerminoma, terutama jika tumor menyebar.

    • Regimen yang umum digunakan adalah kombinasi BEP (Bleomycin, Etoposide, dan Cisplatin).

  3. Radioterapi

    • Jarang digunakan karena efek samping terhadap ovarium dan kesuburan.


Prognosis

Dengan penanganan yang tepat, disgerminoma memiliki tingkat kelangsungan hidup 5 tahun lebih dari 90%, terutama bila terdeteksi pada stadium awal.


Bagaimana Antisipasi dan Pencegahannya?

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah disgerminoma, beberapa langkah antisipatif dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin

  • Pemeriksaan panggul dan USG rutin terutama bagi wanita dengan kelainan genetik atau riwayat keluarga kanker ovarium.

2. Deteksi Dini pada Masa Remaja

  • Jika remaja menunjukkan gejala gangguan menstruasi atau pembesaran perut, segera lakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

3. Konseling Genetik

  • Bagi individu dengan kelainan kromosom (misalnya sindrom Swyer atau Turner), konsultasi dengan genetika medis penting untuk skrining dini.

4. Gaya Hidup Sehat

  • Menjaga pola makan sehat, berat badan ideal, dan menghindari paparan zat karsinogenik dapat membantu memperkuat imunitas tubuh.