Welcome to a dr. Primandono Perbowo, SpOG (K) Onk

0818-0336-0700 6281803360700

Kanker Tuba Falopi: Mengenal, Mencegah, dan Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Kanker Tuba atau Kanker Saluran Telur adalah jenis kanker yang terjadi pada saluran tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur (ovarium) ke rahim. Meskipun kanker pada saluran telur ini tergolong langka, kanker ini bisa menjadi ancaman serius, terutama karena sering kali terdeteksi pada stadium lanjut. Kanker tuba falopi umumnya dimulai dari sel-sel epitel di dinding saluran tuba yang mengalami perubahan menjadi sel-sel ganas. Jenis kanker ini lebih banyak terjadi pada wanita yang memiliki riwayat genetik tertentu atau pernah mengalami kanker ovarium atau payudara.

### Gejala Kanker Tuba Falopi

Gejala kanker tuba falopi sering kali tidak spesifik, sehingga sering diabaikan atau dikira sebagai penyakit lain. Gejalanya bisa meliputi:

- Nyeri di perut bagian bawah atau panggul.

- Keluar cairan yang tidak biasa dari vagina (bisa bening, berair, atau bahkan berdarah).

- Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di daerah panggul.

- Perubahan pada siklus menstruasi.

Jika mengalami gejala-gejala ini, terutama dalam jangka waktu yang lama, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

### Cara Mencegah Kanker Tuba Falopi

Karena penyebab pastinya masih belum diketahui dengan jelas, pencegahan kanker tuba falopi seringkali berkaitan dengan pengurangan faktor risiko. Beberapa cara yang dapat membantu mencegah kanker ini meliputi:

1. Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan panggul dan skrining secara rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.

2. Pemeriksaan Genetik: Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium, kanker payudara, atau yang memiliki mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2 sebaiknya menjalani pemeriksaan genetik. Mutasi pada gen ini meningkatkan risiko kanker tuba falopi, dan mengetahui risiko ini memungkinkan seseorang melakukan tindakan pencegahan lebih dini.

3. Penggunaan Kontrasepsi Oral: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil kontrasepsi dapat mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker tuba falopi. Namun, keputusan ini harus dibuat dengan pertimbangan medis yang tepat.

4. Menjaga Gaya Hidup Sehat: Menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan seimbang, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal, juga membantu mengurangi risiko terkena kanker.

5. Prosedur Pencegahan: Dalam beberapa kasus, wanita yang memiliki risiko tinggi dapat memilih untuk menjalani salpingo-ooforektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat saluran tuba dan ovarium sebagai tindakan pencegahan.

Menghindari atau mengurangi faktor risiko serta melakukan pemeriksaan medis rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan mengurangi risiko terkena kanker tuba falopi.